Pernah dengar tentang mobil listrik Indonesia? Yap, Indonesia ternyata juga mampu membuat mobil listrik sendiri. Saat ini memang sedang deman mobil listrik sebagai salah satu alternatif pengurangan penggunaan BBM yang jumlahnya kian hari kian menurun. Listrik dijadikan sumber bahan bakar alternatif untuk kendaraan karena dianggap tidak mencemari lingkungan dan listrik tidak cepat habis seperti BBM. Seperti yang kita tahu, beberapa negara lain, sebelumnya telah mengembangkan mobil listrik terlebih dahulu yaitu Jepang, Belanda, Amerika. Amerika sendiri tahun ini telah meluncurkan mobil listriknya di pasaran Indonesia. Namun Indonesia tak pernah kalah, karena sumber daya manusia kita mampu membuat mobil listrik sendiri. Meski masih dalam tahap penyempurnaan.
Di tengah pesatnya perdagangan bebas, dimana semua negara bebas berdagang ke luar negaranya. Mobil listrik Indonesia kini turut meramaikan kancah dunia otomotif. Ternyata para pengembang mesin asal Indonesia mampu bersaing. Mobil listrik di Indonesia sendiri telah lama dikembangkan olah kementerian sejak 2012 yang melibatkan beberapa universitas seperti UNS, ITB dan UI. Meski begitu, masih banyak anak bangsa yang turut mengembangkan mobil listrik untuk Indonesia. Terbukti dalam gelaran hari pertama gelaran International Student Green Car Competition (ISGGC) di Seoul, Korea Selatan, Tim dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil meraih juara pertama dalam kategori acceleration mobil hybrid dan juara tiga pada kategori kelas mobil listrik. Prestasi membanggakan dari generasi muda bangsa ini.
Mobil listrik Indonesia juga dikembangkan oleh putra bangsa lainnya yaitu Ricky Elson. Adalah mobil listrik Selo yang sedang dalam pengembangan dibawah pengawasannya. Ricky sendiri ialah anak bangsa asal Padang yang bersekolah di Jepang. Ia sendiri telah memberikan kontribusi besar terhadap negeri sakura tersebut dengan memiliki hak paten atas 14 penemuannya, khususnya dalam hal motor listrik. Setelah mendengar prestasinya, mantan menteri BUMN, Dahlan Iskan memanggilnya kembali untuk mengembangkan mobil listrik untuk Indonesia.
Mobil listrik Indonesia sebenarnya sebelumnya sudah dikembangkan oleh Danet Suryatama yang telah berhasil membuat Tuxuci atau “si lumba-lumba”. Namun pengembangannya hanya sampai prototype. Ricky sendiri terlibat dalam pembuatan Tuxuci. Setelah itu, ia dipercaya untuk membuat mobil listrik buatannya sendiri. Kita tunggu saja bagaimana akhir pembuatan dan pengembangan mobil listrik nasional. Semoga perjuangan anak bangsa ini membuahkan hasil dan Indonesia memiliki mobil buatan sendiri, bukan proyek kerjasama dengan PROTON Malaysia.
Di tengah pesatnya perdagangan bebas, dimana semua negara bebas berdagang ke luar negaranya. Mobil listrik Indonesia kini turut meramaikan kancah dunia otomotif. Ternyata para pengembang mesin asal Indonesia mampu bersaing. Mobil listrik di Indonesia sendiri telah lama dikembangkan olah kementerian sejak 2012 yang melibatkan beberapa universitas seperti UNS, ITB dan UI. Meski begitu, masih banyak anak bangsa yang turut mengembangkan mobil listrik untuk Indonesia. Terbukti dalam gelaran hari pertama gelaran International Student Green Car Competition (ISGGC) di Seoul, Korea Selatan, Tim dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil meraih juara pertama dalam kategori acceleration mobil hybrid dan juara tiga pada kategori kelas mobil listrik. Prestasi membanggakan dari generasi muda bangsa ini.
Mobil listrik Indonesia juga dikembangkan oleh putra bangsa lainnya yaitu Ricky Elson. Adalah mobil listrik Selo yang sedang dalam pengembangan dibawah pengawasannya. Ricky sendiri ialah anak bangsa asal Padang yang bersekolah di Jepang. Ia sendiri telah memberikan kontribusi besar terhadap negeri sakura tersebut dengan memiliki hak paten atas 14 penemuannya, khususnya dalam hal motor listrik. Setelah mendengar prestasinya, mantan menteri BUMN, Dahlan Iskan memanggilnya kembali untuk mengembangkan mobil listrik untuk Indonesia.
Mobil listrik Indonesia sebenarnya sebelumnya sudah dikembangkan oleh Danet Suryatama yang telah berhasil membuat Tuxuci atau “si lumba-lumba”. Namun pengembangannya hanya sampai prototype. Ricky sendiri terlibat dalam pembuatan Tuxuci. Setelah itu, ia dipercaya untuk membuat mobil listrik buatannya sendiri. Kita tunggu saja bagaimana akhir pembuatan dan pengembangan mobil listrik nasional. Semoga perjuangan anak bangsa ini membuahkan hasil dan Indonesia memiliki mobil buatan sendiri, bukan proyek kerjasama dengan PROTON Malaysia.
RSS Feed
Twitter